Pendahuluan
Pada tanggal 28 Juni-30 Juni 2010, KIR SMAN 28 Jakarta mengirimkan 3 orang wakil untuk mengikuti acara pelatihan dan bimbingan karya tulis ilmiah remaja Jakarta Selatan. Berikut ini adalah laporan mereka. Selamat membaca!

LAPORAN PERJALANAN

PELATIHAN DAN BIMBINGAN KARYA TULIS ILMIAH JAKARTA SELATAN
28-30 JUNI 2010

Acara pelatihan dan bimbingan karya tulis ilmiah remaja Jakarta Selatan tahun 2010, dilaksanakan selama 3 hari dari tanggal 28-30 Juni 2010 di gedung LPMP (Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan), Jl. Nangka. Acara ini melibatkan beberapa sekolah menengah atas se-Jakarta Selatan, baik swasta maupun negeri. Acara ini bertujuan untuk menumbuhkembangkan bakat menulis bagi para pelajar SMA di wilayah Jakarta Selatan.

Kami bertiga yaitu Dwini Normayulisa Putri, Fikri Abdul Azis, dan Hilman Andika Lazuardi mengikuti kegiatan ini sebagai perwakilan dari SMAN 28 Jakarta.

Senin, 28 Juni 2010, kami bertiga berangkat dari SMAN 28 sekitar pukul 14.00 WIB. Kami berangkat dengan menggunakan angkutan umum. Kami sampai di tempat tujuan sekitar pukul 14.30.

Sebenarnya registrasi peserta telah dimulai sejak pukul 12.30 sampai 14.30 WIB. Kami telat karena sebelumnya seharusnya yang berangkat untuk mengikuti kegiatan ini ialah Dwini Normayulisa Putri, Fikri Abdul Azis, dan Daivan Aji Kusworo. Namun, tiba-tiba pada Senin siang, Daivan jatuh sakit dan tidak bisa mengikuti acara ini. Karena itu, kami telat karena mencari pengganti untuk Daivan.

Kami bertiga sampai di tempat sekitar pukul 14.30 WIB. Disana kami langsung meregistrasikan diri kami dan selanjutnya kami mengikuti acara pembukaan yang berlangsung dari pukul 14.30-15.30 WIB. Acara pembukaan dimulai dan acara pelatihan inipun dibuka secara resmi oleh Kepala Sudin Dikmen Jakarta Selatan.

Acara selanjutnya yaitu istirahat dan sholat. Setelah selesai, sesi pertamapun dimulai sekitar pukul 16.00 WIB. Pada sesi ini, dengan dibimbing oleh Drs. H. Endang Abutarya, kami mendapatkan materi Orientasi Penelitian dalam Perkembangan Iptek dan Seni. Pada sesi ini kami diberikan materi mengenai syarat-syarat Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang baik dan benar. Sesi ini berakhir sekitar pukul 18.00 WIB.

Selanjutnya, sesi keduapun dimulai dari pukul 19.30-21.30 WIB. Pada sesi ini, kami dibimbing oleh Dr. H. Teuku Rusman. Kami diberikan materi mengenai Pengantar KTI dan Sistematika KTI. Pada sesi kali ini, peserta diminta untuk membuat satu kelompok beranggotakan 5 orang dan kami diminta untuk membuat satu judul karya ilmiah. Kami juga ditugaskan untuk membuat proposal KTI dalam 3 hari tersebut dimulai dengan membuat bab I pada hari ini. Acara hari inipun berakhir di sesi kedua ini.

Dalam pembagian kelompok tersebut, kami terpisah dalam dua kelompok. Dwini Normayulisa Putri berkelompok dengan peserta dari SMA Bhayangkari dan SMA Bunda Kandung. Sedangkan Fikri Abdul Azis dan Hilman Andika Lazuardi berkelompok dengan peserta dari SMA 38 dan SMA Bunda Kandung.

Kelompok Dwini mengambil judul ”Perbandingan Efek saat Belajar antara Mengkonsumsi Makanan dengan Kandungan Karbohidrat dan Protein pada Sarapan Pagi”. Sedangkan kelompok Fikri dan Hilman mengambil judul ”Pengaruh Desain Kapal Laut terhadap Kelajuan dan Keseimbangan Kapal”.

Selasa, 29 Juni 2010. Kegiatan hari ini dimulai dengan sholat Shubuh berjamaah dan dilanjutkan senam pagi dan sarapan pagi. Kemudian, pada pukul 08.00 WIB, dimulai kegiatan pada sesi ketiga. Pada sesi ini, kami masih dibimbing oleh Dr. H. Teuku Rusman. Kami diberikan materi mengenai Metodologi Penelitian dalam KTI. Kami diajarkan metode apa saja yang dapat kita pergunakan dalam membuat suatu karya ilmiah. Sesi inipun berakhir pada pukul 10.00 WIB.

Selanjutnya pada pukul 10.30-12.30 WIB dilaksanakan kegiatan pada sesi keempat. Sesi kali ini, kami dibimbing oleh Drs. Margiono dengan materi Teknik Pengumpulan Data. Pada sesi ini, kami melakukan simulasi bersama untuk mengumpulkan data dengan teknik wawancara satu sama lain.

Kegiatan selanjutnya yaitu sesi kelima yang berlangsung pada pukul 13.30- 15.30 WIB. Pada sesi kali ini, kami dibimbing kembali oleh Dr. H. Teuku Rusman dengan materi mengenai Teknik Analisis Data dalam Penelitian. Pada sesi kelima ini, kami dibimbing bagaimana cara menganalisis data dan mengolah data, baik data itu bersifat kualitatif maupun kuantitatif.

Selanjutnya, yaitu kegiatan pada sesi keenam. Sesi ini berlangsung dari pukul 16.00-18.00 WIB. Pada sesi ini, kami mendapatkan materi mengenai Teknik Notasi Ilmiah dan Bahasa Ilmiah dalam Penelitian dengan dibimbing oleh Drs. Margiono. Pada sesi ini, kami diajarkan bagaimana cara penulisan yang baik dan sesuai aturan dalam suatu karya ilmiah .

Kegiatan terakhir pada hari ini yaitu sesi ketujuh yang berlangsung dari pukul 19.30-21.30 WIB. Pada sesi ini kami semua dibimbing sekaligus oleh dua narasumber, yaitu Drs. Margiono dan Dr. H. Teuku Rusman. Sesi kali ini membahas materi mengenai Penyusunan Proposal KTI. Kami semua diberikan tugas secara berkelompok untuk membuat satu proposal KTI yang isinya terdiri dari bab I sampai bab III, yang pada hari terakhir, akan kami presentasikan isi dari proposal tersebut.

Pada malam terakhir ini, semua kelompok sibuk mengerjakan proposal tersebut yang harus selesai hari itu juga. Karena pada keesokan harinya kami harus mempresentasikan isi proposal tersebut. Semua kelompok mengerjakan proposal tersebut hingga larut malam. Banyak dari kelompok lain yang juga berkonsultasi dengan para pembimbing kami.

Rabu 30 Juni 2010. Kegiatan hari ini dimulai langsung pada kegiatan sarapan pagi. Kemudian dilanjutkan pada sesi terakhir yaitu sesi kedelapan yang berlangsung dari pukul 08.00-10.00 WIB. Sesi ini dibimbing sekaligus oleh Drs. Margiono dan Dr. H. Teuku Rusman.Pada sesi ini, setiap kelompok harus mempresentasikan hasil proposal KTI yang telah mereka buat. Para pembimbingpun akan menilai hasil proposal kami dan mengoreksi apa saja kesalahan yang terdapat pada proposal kami. Para panitiapun akan memberikan reward bagi 3 kelompok dengan nilai terbaik.

Setelah semua kelompok selesai mempresentasikan proposalnya, kami masuk pada kegiatan terakhir yaitu acara penutupan yang berlangsung pada pukul 11.00 WIB. Pada acara ini diumumkan 3 kelompok terbaik yang telah ditentukan oleh para pembimbing berdasarkan penilaian. Tidak kami duga, kedua kelompok kami masuk pada 3 kelompok terbaik. Kelompok Fikri dan Hilman menjadi kelompok terbaik pertama, sedangkan kelompok Dwini menjadi kelompok terbaik ketiga.







Ilmu pengetahuan merupakan cara berpikir dan bertindak tertentu yang bermanfaat untuk memahami berbagai pengetahuan yang diperoleh manusia, baik yang diterima secara langsung maupun tidak langsung (terjadi di masa lalu maupun masa kini). Hal-hal yang termasuk ke dalam cara berpikir manusia adalah semua hal mengenai ide, hipotesa, teori, dan paradigma. Sedangkan hal-hal yang termasuk ke dalam tindakan manusia adalah pengalaman, analisis statistik, penelitian lapangan, pengumpulan data, penemuan-penemuan, komunikasi dengan sesama, seminar (presentasi), dan tulisan-tulisan. Hal-hal yang termasuk ke dalam cara berpikir manusia itu dinamakan metode mental, sementara berbagai hal yang termasuk ke dalam tindakan manusia disebut metode sikap/kebiasaan.


Jika demikian, apa yang menjadi ciri khas ilmu pengetahuan? Metode apakah yang digunakan oleh, dan dalam ilmu pengetahuan? Apakah metode ilmu pengetahuan itu? Ada begitu banyak tulisan yang membahas mengenai metode ilmu pengetahuan ini. Namun, kata sepakat mengenai hal tersebut sangat sulit dicapai, atau setidaknya, di antara para ahli  memiliki rumusan hal itu yang saling berbeda mengenai hal tersebut. Namun demikian, hal ini tidak berarti mereka tidak mengetahui apa yang dilakukannya. Antara “melakukan” dan “menjelaskan” terdapat perbedaan, walaupun umumnya para ahli menjalankan proses “melakukan” dan “menjelaskan” tersebut.


Setidaknya ada empat hal atau langkah yang dilakukan para peneliti (termasuk orang yang menyebut dirinya skeptik), yakni:
1. Melakukan observasi (pengamatan). Dalam tahap ini orang melakukan pengumpulan berbagai data menggunakan pengetahuan dan teknologi yang dimilikinya
2. Melakukan induksi. Dalam tahap ini orang menarik berbagai kesimpulan sementara yang diperoleh dari berbagai data yang telah dikumpulkannya pada tahap observasi. Pada tahap ini terbentuk hipotesis (tunggal) atau hipotesa (jamak).
3. Melakukan deduksi. Pada tahap ini orang membentuk teori (-teori) yang didasarkan pada berbagai kesimpulan yang diperoleh pada tahap induksi. Pada tahap ini hipotesis atau hipotesa melahirkan teori (-teori).
4. Melakukan verifikasi. Pada tahap ini teori (-teori) tadi diuji kesahihannya terhadap berbagai pengamatan yang terus dilakukan.
Keempat langkah/tahap di atas dapat disebut metode ilmu pengetahuan dan merupakan proses yang dilakukan secara berulang.

Hal yang selalu ditekankan dan diingat adalah, ilmu pengetahuan bukanlah sesuatu yang selalu sama atau tidak pernah berubah atau kaku. Namun sebaliknya, ilmu pengetahuan tidak pernah “takut” atau tabu terhadap kata “perubahan.” Ilmu pengetahuan akan berubah mengikuti berbagai data, bukti, dan argumen yang masuk akal. Artinya, semua data, teori, fakta, dan argumen berjalan sejajar alias tidak terjadi pertentangan di antara hal-hal tersebut. Dengan demikian, melalui metode ilmu pengetahuan secara sederhana kita dapat memperoleh tiga hal yang umum:
1. Hipotesis/hipotesa: pernyataan (-pernyataan) yang telah diuji kesahihannya melalui berbagai penelitian dan/atau pengamatan.
2. Teori: pernyataan (-pernyataan) yang telah diuji kesahihannya melalui berbagai penelitian dan/atau pengamatan.
3. Fakta: kesimpulan (-kesimpulan) yang menegaskan dan memperkuat data-data yang sudah ada/diperoleh.
Ilmu pengetahuan membawa, memimpin, dan menuntun manusia menuju akal sehat, akar dari metode ilmu pengetahuan. Contoh ilmu pengetahuan yang menjadi akar metode ilmu pengetahuan adalah: bagaimana manusia dapat mengatakan bahwa bumi itu bulat?
1. Bayangan yang terlihat di bulan bulat.
2. Ujung layar/tiang kapal laut yang sedang berlayar terlihat paling akhir sebelum hilang di ujung laut.
3. Cakrawala berbentuk oval atau setengah melingkar.
4. Hasil foto yang dilakukan dari luar angkasa/bumi.

Ilmu pengetahuan juga akan sangat menolong kita supaya terhindar dari berbagai dogmatisme, seperti: menarik kesimpulan-kesimpulan yang hanya didasarkan pada otoritas tertentu, seperti: orangtua, keluarga, guru/dosen, dan pemuka/pemimpin agama. Ini artinya bahwa pandangan yang berasal otoritas  bukan sekadar diperhatikan melainkan harus diuji kebenarannya. Dengan demikian, kesimpulan tidak diperoleh karena berdasarkan pandangan orang lain, tetapi berdasarkan data, teori, dan argumen yang dilandaskan pada akal sehat. Namun demikian, bukan dogmatisme itu sendiri yang harus digugat, dipertanyakan, dan dianggap sebagai suatu hal yang tidak sahih, tetapi yang lebih penting adalah mempertanyakan: bagaimana otoritas tertentu (seorang atau kelompok) bisa sampai pada kesimpulan tertentu? Apakah kesimpulan yang mereka telah buat didasarkan pada akal sehat atau didasarkan pada yang hal lain.


(Andy Milly)


SUMBER: http://www.faktailmiah.com/2010/07/01/ilmu-pengetahuan-skeptisisme.html
KIR SMA Negeri 28 Jakarta ©2014. Powered by Blogger.